Zahlul Fuadi SHI, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Manyak Payed, mengajak seluruh jamaah untuk mengabil pelajaran (Iktibar) dari kisah Iskandar Zulkarnain dalam Tausiah bakda Zhuhur di Mushalla Al-Ikhwan, Pada Kamis, 4 April 2024.
Kisah tersebut diriwayatkan dalam buku Tasauf Moderen karya Buya Hamka, dimana dikisahkan bahwa suatu masa Raja Iskandar Zulkarnain bersama pasukannya akan berangkat untuk berdakwah ke suatu tempat yang masyarakatnya belum beriman kepada Allah, ia mengingatkan kepada pasukannya bahwa sebelum sampai ke tempat itu, mereka akan menyeberangi sebuah sungai dan ia memerintahkan kepada pasukannya untuk mengambil apapun yang terinjak oleh kaki mereka.
Saat menyeberangi sungai yang dimaksud, pasukan Iskandar Zulkarnain terbagi dalam tiga kelompok; Kelompok pertama adalah orang-orang yang loyal yang patuh kepada pimpinannya sehingga mereka mengambil apapun yang terinjak oleh kaki mereka; Kelompok kedua adalah mereka yang setengah hati, mereka memilih dan memilah-milah apa yang mereka ambil; Kelompok ketiga adalah mereka yang tidak mengindahkan perintah Rajanya sehingga mereka tidak mengambil apapun dari sungai itu.
Setelah mereka sampai diseberang sungai, Raja Iskandar Zulkarnain memerintahkan mereka untuk membuka tasnya masing-masing. Ternyata setelah tas mereka dibuka isinya adalah berlian dan batu permata yang sangat berharga, sehingga kelompok pertama menjadi kelompok yang sangat senang dan bahagia, mereka menjadi orang yang kaya raya, sedangkan kelompok yang kedua mereka bahagia juga namum bercampur dengan kecewa karena mereka hanya mengambil sedikit saja dari perjalaln tersebut, adapun kelompok yang ketiga menjadi kelompok yang sangat kecewa dan sedih karena tidak mendapatkan apapun dari perjalanan tersebut.
Zahlul Fuadi dalam tausiah tersebut mengajak para jamaah menganalogikan kisah tersebut ke dalam perjalanan kita yang sedang mengarungi sungai Ramadhan yang lima hari lagi akan sampai ditepinya sungai Ramadhan, yang nantinya apakah kita akan menjadi kelompok pertama yang akan berbahagia diakhir Ramadhan karena telah mengambil semua batu-batu yang ada di dalam Sungainya Ramadhan, atau kelompok kedua yang hanya mengambil sedikit dari batu-batu Ramadhan tersebut dengan memilah-milahnya dia akan bahagia tapi kecewanya tetap ada, atau kelompok ketiga yang sama sekali tak menghiraukan batu-batunya Ramadhan sehingga mereka tak akan menikmati indahnya berliannya Ramadhan.