"Barang siapa lupa bershalawat kepadaku, maka dia sudah lupa jalan ke surga, orang yang paling kikir diantara umatku adalah orang yang apabila mendengar disebutkan namaku tapi ia tak mau bershalawat."
Petikan dua haditstersebut diatas disampaikan Ali Makmur Lubis SAg, Kepala MTsS Al-Fuad, mengawali tausiahnya usai Shalat Zhuhur berjamaah di Mushalla Al-Ikhwan, pada Rabu, 27 Maret 2024.
Selanjutnya Pak Ali (demikian sapaan akrabnya), menyampaikan sebuah Hadits Qudsi (Hadits yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantaraan Malaikat Jibril), yang artinya "Taatlah kamu kepada-Ku tergantung seberapa besar harapanmu kepada-Ku, tapi ingat kemampuanmu untuk menahan siksa-Ku adalah sangat kecil sekali, berpakaianlah kamu di Dunia sebatas kamu hidup kembali di kuburan karena di kuburan itulah tempat amal kebaikanmu."
"Dalam Hadits Hadits Qudsi tersebut Allah memberikan kita kebebasan untuk taat atau tidak, tapi secara sadar atau tidak sesungguhnya kita sangat membutuhkan Allah karena apun yang kita lakukan di dunia ini tidak ada yang terlepas dari Allah," ujar Pak Ali.
Selanjutnya ia menjabarkan bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita semuanya tak terlepas dari kehendak Allah, maka sesibuk apapun kita dalam hidup ini, seberat apapun derita yang kita rasakan, janganlah sampai kita lupa kepada Allah.
Lebih lanjut Ali Makmur Lubir mengatakan bahwa ada empat hal yang menyebabkan seseorang hamba Allah berat untuk taat (beribadah) kepada Allah.
Pertama; karena hamba itu lupa siapa dirinya yang sesungguhnya, "kita ini hanya seorang hamba, bahasa kasarnya seorang babu kok merasa sombong, padahal Allah sudah menciptakan dengan seimbang, ada kanan ada kiri, coba bayangkan kalau Allah hanya sebelah mata saja, atau sebelah tangan saja " ujarnya.
Kedua; lupa tugas seorang hamba, padahal dalam ayat Alquran Allah sudah menjelaskan bahwa tugas seorang hamba itu adalah hanya untuk beribadah kepada Allah sebagaimana disebutkan dalan surat Az-Zariat ayat 6.
Ketiga; lupa bahwa apa yang kita buat itu adalah untuk kita bukan untuk Allah, baik kita buat maka baik pula yang kita terima, jahat yang kita buat jahatlah yang kita terima.
Keempat; lupa bahwa segala gerak-kerik kita diawasi oleh Allah SWT, apabila seorang hamba sadar bahwa dirinya selalu diawasi Allah maka ia tak akan berani berbuat maksiat dan selalu taat kepada Allah.