KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN ACEH TAMIANG

Pemda Aceh Tamiang Tepungtawari Jamaah Haji




Menjelang Pemberangkatan Jamaah Haji Aceh Tamiang yang tergabung dalam Kloter 9, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan Tepung Tawar (yang dalam Bahasa Aceh disebut Peusijuk) di Tribun Kantor Bupati Aceh Tamiang, Rabu, 29 Mei 2024.

Dalam sambutannya Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs H Asra, menegaskan kepada Jamaah Haji yang akan berangkat agar senantiasa menjaga kesehatan dan memperbanyak bersabar dalam pelaksanaan Ibadah Haji nanti, karena Ibadah Haji itu adalah ibadah fisik dan banyak ujian dan tantangan di sana nantinya, ia juga menekankan agar Jamaah Haji membersihkan hati dan menghilangkan sifat ujub dan takabur dalam hati, bila sempat terdetak dalam hati sedikit saja rasa sombong maka ia mengingatkan agar segera beristighfar (memohon ampun) kepada Allah.

Asra juga mengingatkan kepada Para Jamaah Haji untuk memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan Allah, karena tidak semua orang dapat melaksanakan Ibadah Haji, "Bapak Ibu telah terpilih dan dipanggil oleh Allah guna menunaikan Ibadah Haji, jadi seseorang menunaikan Ibadah Haji bukan karena seseorang itu banyak uang, bukan pula karena punya kekuasaan tapi karena panggilan Allah SWT," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadz Riswanto dalam tausiahnya usai acara Tepung Tawar, ia juga menambahkan bahwa Haji itu Ibadah yang unik, melelahkan, butuh dana dan kemampuan yang memadai, namun tak pernah ada satupun Jamaah Haji yang pulang dari tanah suci yang tak rindu untuk Kembali ke Tanah Suci, tak ada satupun Jamaah Haji yang merasa menyesal telah menghabiskan banyak uang untuk menunaikan Ibadah Haji, Jamaah Haji yang baru pulang dari tanah suci terlihat lelah memang tetapi penuh semangat.

Riswanto mengingatkan agar semua Jamaah Haji nantinya untuk dapat berziarah ke Makam Nabi SAW, walaupun tidak ada hukum wajibnya, tapi bagi siapapun yang telah sampai di kota Madinah, ziarah ke Maqam nabi itu sebuah kewajiban, karena ada kenikmatan tersendiri yang dirasakan oleh orang yang berziarah ke Maqam Nabi SAW, kemudian ia menceritakan pengalamannya embawa Jamaah Umrah ke Tanah Suci Makkah dan Madinah, tidak ada seorangpun dari mereka yang berziarah ke maqam Nabi yang tidak menangis yang jika ditanya mengapa mereka menangis, semuanya tak bisa menjawab mengapa.

Di akhir tausiahnya Riswanto mengingatkan para Jamaah Haji agar mulai saat ini meluruskan niat karena Allah, dan memohon kepada Allah untuk dipermudahkan dalam melaksanakan Ibadah Haji dan diberi Kesehatan dan kekuatan fisik yang prima agar bisa menolong jamaah lain yang memang membutuhkan pertolongan.

Sementara itu, Kakankemenag Aceh Tamiang, H Anwar Padli SAg, dalam laporannya menyebutkan bahwa Jamaah Haji Aceh Tamiang sebanyak 180 orang terdiri dari 75 laki-laki dan 105 perempuan dengan Jamaah tertua Bernama Rafiah Sutan Syeh dari Kecamatan Manyak Payed berusia 91 tahun, merupakan jamaah prioritas Lansia dan Jamaah termuda berusia 20 tahun atas nama Muhammad Khairul Abdul Latif dari Kecamatan Karang Baru dan merupakan penerima limpahan Porsi dari Almarhum Ayahnya.

Jamaah Haji Aceh Tamiang tergabung dalam Kloter 9 Bersama Kota Langsa, Bireuen dan Aceh Timur, dan Aceh Tamiang merupakan Jamaah terbanyak oleh karenanya Kakanwil Kemenag Aceh meminta kepada Pj. Bupati Aceh Tamiang untuk melakukan pelepasan dan menyampaikan sambutan saat pelepasan tersebut.

Anwar Padli juga menyampaikan bahwa Kankemenag Aceh Tamiang telah melakukan beberapa persiapan terkait pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini, mulai proses perlengkapan Dokumen Jamaah, Pembinaan Kesehatan Bersama Dinas Kesehatan, dan pelaksanaan Manasik Haji.

Pelaksanaan Manasik Haji itu sendiri terdiri dari tiga gelombang, gelombang pertama yang disebut Manasik Haji sepanjang tahun sebanyak 11 kali pertemuan dan 3 kali praktek. Gelombang kedua Manasik oleh KUA Kecamatan sebanyak 8 kali pertemuan dan gelombang ketiga Manasik Haji Kabupaten sebanyak 2 kali pertemuan.[]

Menjelang Pemberangkatan Jamaah Haji Aceh Tamiang yang tergabung dalam Kloter 9, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan Tepung Tawar (yang dalam Bahasa Aceh disebut Peusijuk) di Tribun Kantor Bupati Aceh Tamiang, Rabu, 29 Mei 2024.

Dalam sambutannya Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs H Asra, menegaskan kepada Jamaah Haji yang akan berangkat agar senantiasa menjaga kesehatan dan memperbanyak bersabar dalam pelaksaan Ibadah Haji nanti, karena Ibadah Haji itu adalah ibadah fisik dan banyak ujian dan tantangan di sana nantinya, ia juga menekankan agar Jamaah Haji membersih hati dan menghilangkan sifat ujub dan takabur dalam hati, bila sempat terdetak dalam hati sedikit saja rasa sombong maka ia mengingatkan agar segera beristighfar (memohon ampun) kepada Allah.

Asra juga mengingatkan kepada Para Jamaah Haji untuk memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan Allah, karena tidak semua orang dapat melaksanakan Ibadah Haji, "Bapak Ibu telah terpilih dan dipanggil oleh Allah guna menunaikan Ibadah Haji, jadi seseorang menunaikan Ibadah Haji bukan karena seseorang itu banyak uang, bukan pula karena punya kekuasaan tapi karena panggilan Allah SWT," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadz Riswanto dalam tausiahnya usai acara Tepung Tawar, ia juga menambahkan bahwa Haji itu Ibadah yang unik, melelahkan, butuh dana dan kemampuan yang memadai, namun tak pernah ada satupun Jamaah Haji yang pulang dari tanah suci yang tak rindu untuk Kembali ke Tanah Suci, tak ada satupun Jamaah Haji yang merasa menyesal telah menghabiskan banyak uang untuk menunaikan Ibadah Haji, Jamaah Haji yang baru pulang dari tanah suci terlihat Lelah memang tetapi penuh semangat.

Riswanto mengingatkan agar semua Jamaah Haji nantinya untuk dapat berziarah ke Makam Nabi SAW, walaupun tidak ada hukum wajibnya, tapi bagi siapapun yang telah sampai di kota Madinah, ziarah ke Maqam nabi itu sebuah kewajiban, karena ada kenikmatan tersendiri yang dirasakan oleh orang yang berziarah ke Maqam Nabi SAW, kemudian ia menceritakan pengalamannya embawa Jamaah Umrah ke Tanah Suci Makkah dan Madinah, tidak ada seorangpun dari mereka yang berziarah ke maqam Nabi yang tidak menangis yang jika ditanya mengapa mereka menangis, semuanya tak bisa menjawab mengapa.

Di akhir tausiahnya Riswanto mengingatkan para Jamaah Haji agar mulai saat ini meluruskan niat karena Allah, dan memohon kepada Allah untuk dipermudahkan dalam melaksanakan Ibadah Haji dan diberi Kesehatan dan kekuatan fisik yang prima agar bisa menolong jamaah lain yang memang membutuhkan pertolongan.

Sementara itu, Kakankemenag Aceh Tamiang, H Anwar Padli SAg, dalam laporannya menyebutkan bahwa Jamaah Haji Aceh Tamiang sebanyak 180 orang terdiri dari 75 laki-laki dan 105 perempuan dengan Jamaah tertua Bernama Rafiah Sutan Syeh dari Kecamatan Manyak Payed berusia 91 tahun, merupakan jamaah prioritas Lansia dan Jamaah termuda berusia 20 tahun atas nama Muhammad Khairul Abdul Latif dari Kecamatan Karang Baru dan merupakan penerima limpahan Porsi dari Almarhum Ayahnya.

Jamaah Haji Aceh Tamiang tergabung dalam Kloter 9 Bersama Kota Langsa, Bireuen dan Aceh Timur, dan Aceh Tamiang merupakan Jamaah terbanyak oleh karenanya Kakanwil Kemenag Aceh meminta kepada Pj. Bupati Aceh Tamiang untuk melakukan pelepasan dan menyampaikan sambutan saat pelepasan tersebut.

Anwar Padli juga menyampaikan bahwa Kankemenag Aceh Tamiang telah melakukan beberapa persiapan terkait pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini, mulai proses perlengkapan Dokumen Jamaah, Pembinaan Kesehatan Bersama Dinas Kesehatan, dan pelaksanaan Manasik Haji.

Pelaksanaan Manasik Haji itu sendiri terdiri dari tiga gelombang, gelombang pertama yang disebut Manasik Haji sepanjang tahun sebanyak 11 kali pertemuan dan 3 kali praktek. Gelombang kedua Manasik oleh KUA Kecamatan sebanyak 8 kali pertemuan dan gelombang ketiga Manasik Haji Kabupaten sebanyak 2 kali pertemuan.[]


Copyright © 2022 - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tamiang.