Kantor Kemenag Aceh Tamiang bekerjasama dengan PT Acer Indonesia, mengadakan Sosialisasi Aplikasi Jelajah Ilmu dengan mengundang seluruh Kepala Madrasah se-Aceh Tamiang dari semua tingkat baik Negeri maupun Swasta di Aula Al-Ikhwan, Senin, 10 Juni 2024.
Kakankemenag Aceh Tamiang, H Anwar Padli SAg, dalam arahannya meminta kepada semua Kepala Madrasah untuk tidak berprasangka buruk bahwa semua ini merupakan bisnis Kakankemenag, "Kakankemenag tidak ada berbisnis dalam program ini, tidak ada perjanjian apapun dengan pihak Acer, yang penting terima dulu, bagi yang sanggup menjalankan silakan menjalankannya," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa salah satu program prioritas Kementerian Agama adalah Transformasi Digital dan hamper semua bidang di Kemenag sudah menggunakan Aplikasi, bahkan di Kanwil Kemenag Aceh, buku Agenda juga sudah tidak lagi diperlukan print out surat, semua sudah menggunakan surat digital.
Anwar Padli berharap agar Madrasah-madrasah yang besar yang jumlah muridnya banyak dan tingkat kehidupan muridnya sudah lumayan agar menjalankan Aplikasi ini sebagai bentuk respon atas salah satu program prioritas Kementerian Agama tadi yaitu "Transformasi Digital."
Renny Kristanti, Business Development Manager PT Acer Indonesia, dalam pemaparannya mengatakan bahwa Acer merupakan satu-satunya Brand International yang memiliki Pabrik di Indonesi, karena itulah yang dipercaya oleh Pemerintah Indonesia untuk membuat Aplikasi Jelajah Ilmu, dan salah satu produk Acer yang ditawarkan kepada Sekolah/Madrasah selain Laptop dan PC adalah Papan Tulis Digital atau Interactive Flat Panel.
Sementara itu, Kasubbag TU Kankemenag Atam, Zainuddin SAg, dalam Laporannya mengatakan bahwa jumlah Madrasah yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 61 Madrasah, 23 tingkat MI (10 Negeri, 13 Swasta), 24 MTs (3 Negeri 21 Swasta), 14 MA (2 Negeri 12 Swasta).
Zainuddin juga menyampaikan bahwa di Kota Langsa program ini sudah berjalan sejak 2021 dan hingga saat ini sudah 6000 lebih pengguna yang terdaftar pada aplikasi ini.
Zainuddin juga mengumpamakan dunia digital saat ini seperti lautan, "Tak mungkin kita memagar lautan agar siswa tak terjun ke dalamnya, tapi kita bisa mengajakan siswa kita berenang agar ia tak tenggelam dalam lautan tersebut."